Bentuk Penyimpangan Gaya Hidup, Lengkap dengan Penjelasan dan Contohnya

Merdeka.com - Salah satu contoh perilaku menyimpang secara sosial yang sering dijumpai di masyarakat, khususnya masyarakat saat ini, adalah gaya hidup menyimpang. Perilaku hidup menyimpang sangat umum di kalangan masyarakat yang tinggal di kota-kota besar.

Sejauh menyangkut penyimpangan sosial, pada kenyataannya, banyak aturan telah diadopsi untuk menekan atau menghukum penjahat. Namun, dalam kasus penyimpangan gaya hidup, aturan standar masih sulit ditegakkan.

Pertukaran informasi yang cepat melalui internet dan jejaring sosial merupakan salah satu indikator munculnya penyimpangan gaya hidup. Saat ini, banyak anak muda yang terjebak dalam perilaku konsumtif yang didorong oleh tren fashion dan perangkat yang muncul secara luas di media sosial.

Akibatnya, banyak dari anak-anak muda ini hidup dalam jebakan gengsi materi. Jika mereka gagal mengikuti tren, mereka akan dicap kuno di grup. Hal ini tentu saja mempengaruhi hubungan sosial mereka dengan teman sebaya.

Di bawah ini adalah penjelasan lengkap tentang penyimpangan gaya hidup dengan contoh yang menarik untuk Anda.

2 dari 3 halaman

Perilaku hidup menyimpang

Gaya hidup adalah sesuatu yang banyak orang saat ini sering salah paham. Penyimpangan dari cara hidup terutama dilakukan oleh remaja. Proses pertukaran informasi yang cepat menjadi salah satu pendorong utamanya. Karena itu, banyak anak muda memiliki berbagai masalah.

Menurut majalah.unair.ac.id, gaya hidup adalah cara hidup individu, yang dimanifestasikan dalam bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitasnya), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (kepentingan), apa yang mereka pikirkan tentang orang lain. perdamaian (Plummer). , 1983)):

Pengaruh dunia Barat merupakan salah satu hal yang paling mempengaruhi cara hidup yang sedang terbentuk dalam masyarakat modern. Tanpa filter yang berlaku pada norma budaya Timur, cara hidup Barat dapat berdampak negatif pada perilaku sosial.

Namun, tidak semua pengaruh Barat buruk. Itulah sebabnya orientasi orang tua sangat penting bagi anak-anak mereka yang terpapar budaya Barat ini. Ini adalah cara untuk berbicara tentang telur, berdandan, menghabiskan waktu luang Anda, mengelola keuangan Anda, dan sebagainya.

Gaya hidup seseorang dianggap menyimpang jika aktivitas sehari-harinya tidak memenuhi norma masyarakatnya dan tidak sesuai dengan kemampuan finansialnya. Hal ini pada akhirnya akan berdampak negatif pada manusia: lingkungan.

3 dari 3 halaman

penyimpangan gaya hidup

Ada banyak cara menyimpang dari gaya hidup yang bisa digambarkan. Berikut adalah beberapa di antaranya;

1. Sikap sombong

Cara pertama untuk menyimpang dari gaya hidup adalah menjadi sombong. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), angkuh berarti sombong dan angkuh. Sementara itu, menurut KBBI, arogansi psikologis memiliki rasa superioritas, yang diekspresikan dalam sikap provokatif atau arogan.

Padahal, dalam kehidupan bermasyarakat ada orang yang sombong dan angkuh. Orang-orang seperti itu biasanya sangat bangga dengan apa yang mereka miliki saat ini. Apalagi jika Anda memiliki kelebihan materi, perasaan bangga dan sombong biasanya mudah terbangun.

Contoh kesombongan adalah menyombongkan diri. Misalnya, memiliki uang ekstra, berpenghasilan lebih, bekerja di posisi tertentu diperlakukan secara acak oleh orang-orang yang posisi atau pendapatannya lebih rendah dari mereka.

2. Perilaku eksentrik

Bentuk perilaku menyimpang yang kedua adalah perilaku aneh. Perilaku aneh adalah tindakan yang berbeda dari yang seharusnya. Misalnya anak laki-laki berpakaian seperti anak perempuan atau sebaliknya, ada kelompok-kelompok sepeda motor yang melanggar peraturan lalu lintas, geng-geng remaja laki-laki yang suka klub – seks bebas, dll.

Perilaku aneh ini merupakan bentuk penyimpangan gaya hidup karena biasanya lebih berdampak negatif bagi mereka yang menjalaninya. Banyak dari mereka meniru perilaku lahiriah atau budaya yang mereka lihat di media sosial.

3. Konsumen

Cara ketiga untuk menyimpang dari cara hidup adalah sikap terhadap konsumen. Konsumerisme adalah perilaku yang mempersatukan tidak hanya kaum muda, tetapi juga orang dewasa modern. Contohnya adalah berbelanja atau berbelanja kebutuhan pokok. Membawa uang tentu tidak baik untuk kelangsungan hidup.

Liburan rutin di tempat wisata mahal tentu tidak masalah, asalkan ada uang. Namun sebagian besar, orang yang kecanduan konsumerisme akan menggunakan segala macam cara, seperti utang, untuk sampai ke tempat-tempat mahal tersebut. Faktanya, relevansi liburan tidak lebih dari penampilannya di jejaring sosial.

Hal yang sama berlaku untuk membeli baju baru. Tren fashion yang terus berubah dengan cepat menjadi salah satu penyebab sikap konsumen. Kemudahan akses situs jejaring sosial dan situs belanja online telah mendorong banyak orang, terutama remaja putri, untuk mencari penyimpangan gaya hidup guna mengikuti perkembangan mode.